Minggu, 16 Agustus 2009

Dua Cangkir Teh Hijau Halau Stroke


Minum dua cangkir teh hijau per hari, dapat menghindari serangan stroke yang paling banyak terjadi. Demikian diungkap peneliti asal Australia.

Salah seorang peneliti Profesor Colin Bins dari Schol of Public Health, Curtin University di Australia Barat mengatakan, penelitian yang merek alakukan menunjukkan, orang yang minum minimal satu cangkir teh hijau per hari akan menurunkan risiko terkena stroke ischemic seperti dilansir ABC.net.au, baru-baru ini.

Sementara itu orang yang biasa meminum dua cangkir teh hijau setiap hari dapat menekan risiko hingga 60%. "Dapat dikatakan, jika Anda ingin mengonsumsi secangkir minuman, maka teh merupakan pilihan yang lebh sehat," terangnya.

Jika Anda tidak terlalu menyukai rasa teh hijau, maka teh hitam juga dapat diminum untuk mengurangi risiko stroke. Hanya saja manfaatnya tidak sebanyak yang diperoleh dari teh hijau.

"Kami meyakini teh jenis lain efektivitasnya hanya setengah jika dibandingkan dengan teh hijau untuk mengurangi risiko stroke," tutur Binns.

Dia mengatakan, hasil penelitian ini dapat mmbantu mengurangi kasus stroke yang mengakibatkan kematian sekitar 5 juta orang di seluruh dunia setiap tahun.

Selain itu, penelitian terhadap konsumsi teh hijau diantara para pasien stroke ischemic di Cina selatan, provinsi Guangdong. Ishemic stroke yaitu disebabkan oleh gumpalan lemak yang menghalangi darah ke otak. Stroke jenis ini paling banyak terjadi, sekitar 70% dari seluruh kasus stroke.

Penelitian itu dilakukan dengan dukungan berbagai instansi termasuk Curtin Health Innovation Research Institure dan tiga rumah sakit di Cina yang dilakukan tahun 2007-2008. Studi itu melibatkan 400 pasein yang didiagnosa mengalami stroke dan 400 orang sehat.

Binns mengatakan, penelitian yang dilakukan di Selatan Cina itu sangat penting karena pola makan di kawasan tersebut tidak banyak berubah selama 10-20 tahun terakhir. Populasi daerah itu juga homogen dan minum teh adalah kebiasaan tradisional.

Dia menambahkan, selera orang di Australia seringkali berubah. Sehingga sulit untuk melakukan studi yang serupa. Meskipun demikian, para peneliti meyakini teh hikau akan memiliki manfaat yang serupa jika diterapkan pada pola makan barat. (rin) (12 Juni 2009)

Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/55998/Dua_Cangkir_Teh_Hijau_Halau_Stroke
17 Agustus 2009

Sumber Gambar :
http://www.klikdokter.com/userfiles/green%20tea.jpg

Teh Hijau Mampu Menahan Laju Kanker Prostat


Perusahaan farmasi Polyphenon Pharma baru-baru ini menciptakan sebuah obat berbentuk kapsul bernama Polyphenon E yang mengandung ekstrak teh hijau bernama epigallocatechin gallate, baru-baru ini. Para ilmuwan mengatakan senyawa bersifat antioksidan ini mampu menurunkan kadar protein dimana tumor biasa tumbuh dalam suatu jaringan tubuh manusia.

Ilmuwan asal Louisiana State University Health Sciences Center di Shreveport, Amerika Serikat, Jim Cardelli dan rekan koleganya mengetes obat tersebut ke 26 penderita kanker prostat berusia 41 hingga 68 tahun. Dalam sehari, para pasien meminum empat kapsul atau setara dengan 12 cangkir teh hijau selama satu bulan penuh.

Setelah menjalani tes, kadar tiga buah protein, yang diasosiasikan dengan perkembangan dan penyebaran sel kanker prostat, menurun drastis. Berdasarkan jurnal Cancer Prevention Research, hepatocyte growth factor (HGF) turun menjadi 18.9 persen, vascular endothelial growth factor (VEGF) juga turun ke level 9.9 persen dan prostate specific antigen (PSA) menyusul menjadi 10.4 persen.

Cardelli mengatakan uji coba kapsul ini masih dalam tahap awal. Ia mengatakan terlalu dini jika Polyphenon E dianggap efektif melawan kanker prostat. Namun, Cardelli menambahkan obat ini dapat menjadi tambahan bagus selain kemoterapi atau pengobatan radiasi.

Kanker prostat adalah penyebab kematian karena kanker nomor dua terbesar di Amerika Serikat. Menurut prediksi The American Cancer Society, di tahun 2009 jumlah pria pengidap kanker prostat mencapai 192.280 orang, dengan jumlah meninggal dunia diperkirakan mencapai 27.360 orang.(Reuters/LUC) (22 Juni 2009)

Sumber :
Willy Haryono
http://kesehatan.liputan6.com/info/200906/234467/Teh.Hijau.Mampu.Menahan.Laju.Kanker.Prostat
17 Agustus 2009

Sumber Gambar:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7wVy7cDueYEsZT-cr_hlyn8vkVxspNa0MA8RDRxDyRx4Hy5t1kc-u7dzLoOatPndBVKFgF3rY7UFg1QZRk0vfLIJTTDywMMmnGAoOA9SqGG4j2ky_yntHMOGEAOXKXK2E8EY3E8vlVOw/s320/greentea.gif

Teh Hijau Bisa Sembuhkan Parkinson


Tampaknya teh hijau makin menunjukkan banyak manfaat kesehatan. Yang sudah kita semua dengar adalah bahwa teh hijau dapat melindungi kita dari kanker dan penyakit jantung. Nah, tampaknya teh hijau juga dapat mencegah penyakit parkinson, menurut sebuah penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan rutin the American Academy of Neurology.

Satu kelompok peneliti Houston meneliti polyphenol, suatu antioksidan kuat yang merupakan komponen utama teh hijau. Penelitian terhadap hewan terdahulu mengindikasikan kalau ekstrak teh hijau mungkin memiliki efek mencegah Parkinson. Namun, mekanisme yang mendasari perlindungan ini belumlah dimengerti oleh para ahli.

Penyakit Parkinson terjadi jika sel otak yang memproduksi sebuah senyawa, disebut dopamine, mati di daerah otak yang mengontrol gerakan. Karena level dopamin jatuh, gemetar dan gerakan kejang yang tak terkontrol terjadi. Penderita Parkinson juga memiliki gerakan sangat lambat dan beberapa menderita demensia.

Beberapa teori menyatakan kalau Parkinson disebabkan oleh bahan beracun yang membunuh sel otak dan menyebabkan level dopamine jatuh. Para peneliti ingin melihat apakah efek yang dimiliki polyphenol atau teh hijau terhadap sel otak tersebut.

Pada penelitian terhadap tikus, para peneliti menemukan kalau polyphenol menghambat MPP+ untuk memasuki sel-sel otak ini, sebuah bahan yang diketahui dapat membunuh sel otak dan menyebabkan parkinson pada tikus.

Polyphenol tampaknya terlibat dalam sistem penyaluran yang memungkinkan racun merusak masuk ke otak, kata peneliti Tianhong Pan, MD, PhD, dari Baylor College of Medicine di Houston dalam siaran pers. Efek polyphenol di otak belumlah dites pada manusia, tapi jika Anda ingin mencobanya dan memiliki masalah dengan rasa teh hijau, Anda dapat mencoba kapsul teh hijau yang tersedia di pasaran. (klinik pria) (15 Mei 2004)

Sumber :
http://www.kapanlagi.com/a/teh-hijau-bisa-sembuhkan-parkinson.html
17 Agustus 2009

Sumber Gambar :
http://www.mellowmonk.com/images/homeimage1.jpg

Tak Ada Bukti Kuat Teh Hijau Cegah Kanker

Walau teh hijau telah lama dipercaya sanggup mencegah penyakit kanker, peneliti belum menemukan adanya bukti kuat yang mendukung kepercayaan tersebut.

Teh hijau merupakan salah satu jenis teh yang dibuat dengan tanpa memfermentasi daun yang menjadi bahan dasarnya, yaitu daun Camelia Sinensis. Teh ini dilaporkan mengandung banyak senyawa anti radikal bebas bernama Polyphenol dan dipercaya sanggup mencegah penyakit stroke, jantung, maupun kanker.
Meskipun demikian, seperti dilansir dari healthday.com (21/7), hasil ulasan tim peneliti terhadap 51 penelitian yang telah diadakan sebelumnya selama lebih dari 20 tahun dan melibatkan lebih dari 1,6 juta subyek mengenai hubungan teh hijau dengan kanker menunjukkan bahwa sejauh ini belum ada bukti kuat bila konsumsi teh hijau memang akan sanggup mencegah penyakit tersebut.

"Walau dengan sedemikian besarnya jumlah penelitian yang diulas, tim penilai tetap belum melihat adanya bukti kuat yang sanggup menjawab apakah teh hijau memang akan sanggup mencegah berbagai jenis kanker," ungkap Katja Boehm, peneliti dan penulis kepala dari hasil ulasan di atas.

Boehm menyatakan bahwa variasi dari seberapa banyak teh hijau yang sebenarnya diminum seseorang dan seberapa besar perbedaan tingkat tumbuhnya berbagai jenis penyakit kanker menjadi sebab dari sulitnya diambil kesimpulan pasti mengenai hubungan antara konsumsi teh hijau dengan tercegahnya penyakit kanker.

"Satu-satunya kesimpulan yang pasti adalah bahwa konsumsi teh hijau bukanlah satu-satunya faktor yang dapat mencegah kanker," ujar Boehm.
Boehm juga setuju bahwa penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk melihat apakah teh hijau memang benar-benar dapat mencegah kanker.

Untuk sementara ini, kita hanya dapat memastikan bahwa minum teh hijau dalam porsi secukupnya memang aman dan bahkan bisa jadi bermanfaat.
Lantas seberapa banyak pastinya yang dimaksud dengan 'porsi secukupnya' tersebut?
"Tak lebih dari 1.200 mililiter (5 cangkir ) per hari," jawab Bohm. (27 Juli 2009)

Sumber :
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=40439:tak-ada-bukti-kuat-teh-hijau-cegah-kanker&catid=28:kesehatan&Itemid=48
17 Agustus 2009

Manfaat Katekin dalam Teh Hijau

Dalam industri pangan di Indonesia terdapat ungkapan,’’Kalau melihat ada tetangga yang laris jualan pecel, yang lain ramai-ramai ikut jualan pecel’’. Fenomena ini terjadi dalam bisnis mi instan, air minum kemasan, kopi 3 in 1, minuman serbuk, ceriping ketela, kacang kulit, dan yang kini sedang memanas adalah pertempuran memperebutkan pangsa pasar teh hijau.

BERBAGAI merek teh hijau, seperti Green Tea, Joy Tea, Nuu Tea, Zeastea, dan lain-lain berperang sengit di medan pasar dan medan iklan. Pelakunya bukan hanya industri yang sejak dulu memiliki core bisnis teh, tapi juga industri yang sebelumnya tak akrab dengannya.

Semuanya ikut-ikutan terjun dalam bisnis teh hijau. Semuanya berlomba-lomba menjual manfaat katekin, salah satu senyawa yang ada dalam teh hijau. Sebenarnya semua jenis tanaman teh (Camelia sinensis)mengandung katekin.
Banyak industri rumah tangga dan industri besar yang menangani bisnis pengolahan (prosesing) tanaman ini, baik diproses-kemas dalam bentuk teh kering, minuman teh dalam kemasan, maupun variasi pengolahan-pengolahan lainnya. Teh hijau merupakan salah satu jenis hasil pengolahan daun teh. Dari cara pengolahannya, produk teh dibagi menjadi empat: teh hitam, teh oolong (teh merah), teh putih, dan teh hijau. Teh hitam dihasilkan melalui proses fermentasi, teh merah melalui proses semifermentasi, serta teh hijau diperoleh tanpa proses fermentasi. Demikian juga teh putih, yang diolah hanya dari daun-daun pupus.

Semua produk teh itu sama-sama mengandung katekin. Senyawa ini juga terdapat pada tanaman kakao, buah-buahan, sayuran, wine, dan beberapa spesies tanaman lainnya. Biasanya, katekin terkandung dalam 25 persen berat kering daun teh, meski total kandungannya bervariasi menurut varietas klon, lokasi tumbuh, musim, intensitas cahaya dan ketinggian tempat.
Definisi Katekin Apa sih yang dimaksud katekin? Ia digolongkan sebagai flavonoid, yaitu golongan senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan. Ia merupakan antioksidan polifenolik yang bekerja dalam metabolisme tanaman. Katekin dan epikatekin adalah epimer, di mana isomer keduanya secara umum dapat ditemukan di alam.

Katekin pertama kali diisolasi dari ekstrak tanaman catechu, dan dari situlah nama katekin berasal. Kalau dipanaskan hingga melewati titik dekomposisi, katekin akan melepas pyrocatechol.

Senyawa katekin dan turunannya banyak terkandung dalam teh hijau, selain alkaloid dan kafein. Ada empat macam polifenol utama di dalam daun teh, yaitu epikatekin (EC), epikatekin galat (ECG), epigalokatekin (EGC), dan epigalokatekin galat (EGCG). Selain itu, terdapat juga asam galat, galokatekin galat (GCG), galokatekin (GC), katekin galat (CG), katekin (C), asam amino, vitamin B, dan asam askorbat.

Kandungan katekin yang diolah dari daun teh yang diuapkan dan dikeringkan tanpa proses fermentasi jauh lebih besar daripada melalui proses fermentasi atau semifermentasi. Itu sebabnya, kandungan katekin dalam teh hijau lebih banyak daripada teh hitam dan teh merah.
Big Four Dari beberapa studi, katekin memiliki manfaat bagi kesehatan. Menurut Norman Hollenberg, profesor kesehatan dari Harvard Medical School, epikatekin bisa mengurangi risiko dari empat problem penting kesehatan (big four), yaitu stroke, kerusakan hati, kanker, dan diabetes.

Norman meneliti kebiasaan masyarakat kuno di Panama, yang meminum 40 cangkir kakao per minggu. Ternyata pengaruh dari ’’big four’’ menurun hingga kurang dari 10 persen. Peneliti lainnya mengatakan, dalam epigalokatekin terdapat antijamur amphotericin B yang bisa melawan resistensi Antimycotic Candida Albicans. Kombinasi perlakuan dengan katekin yang digunakan dalam dosis rendah dapat memberi induksi multipel efek antijamur.

Peneliti lainnya mengatakan, katekin bereaksi melindungi sel-sel tubuh dan berbagai pengaruh radikal bebas yang berperan besar menimbulkan kanker, penyumbatan pembuluh darah, dan gangguan jantung.

Menurut hasil riset Erasmus University Medical School, Rotterdam, pembuluh darah batik besar (aorta) para responden yang gemar meminum teh hijau memiliki lapisan yang melindungi terjadinya penggumpalan darah. Hal ini menurunkan kemungkinan serangan jantung koroner.

Hasil riset sejumlah ilmuwan Jepang memperkuat pernyataan bahwa katekin pada teh hijau dapat memberi konstribusi positif bagi kesehatan manusia, yaitu mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, membunuh sel tumor, menghambat pertumbuhan sel kanker paru-paru, kanker usus, sel kanker kulit, dan membantu proses pencernaan makanan. Berguna pula mengobati penyakit kardiovaskular, keluhan gastrointestinal, perawatan gigi, perawatan kulit, mengurangi gula darah, mencegah arthritis, mencegah kerusakan hati, serta sebagai penurun berat badan.

Aktivitas flavonoid menjadi kekuatan ampuh dari teh dan cokelat untuk menghalangi reaksi oksidasi kolesterol jahat (LDL), yang menyebabkan viskositas darah menjadi rendah/mengental. Selanjutnya mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah. Peranan flavonoid yang seperti itu dapat menghalangi terjadinya tahapan inisiasi penyempitan pembuluh darah atau aterosklerosis. Pada akhirnya risiko serangan jantung koroner dan stroke akan berkurang. (32)(7 Nov 2008)

Sumber :
Pratomo SP, sekretaris eksekutif Yayasan Obor Tani, mahasiswa Program Magister Teknologi Pangan Unika Soegijapranata Semarang.
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2008/11/07/38081/Manfaat.Katekin.dalam.Teh.Hijau
17 Agustus 2009

Senin, 23 Maret 2009

KEAJAIBAN TEH HIJAU


Teh hijau telah digunakan sebagai pendukung pengobatan sejak 4.000 tahun yang lalu di Cina. Dan saat ini para peneliti nutrisi telah menemukan bahwa teh hijau sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Tahun 1994, bahkan sebuah jurnal yang diterbitkan untuk kalangan ahli kanker menyebutkan bahwa teh hijau yang dikonsumsi masyarakat Cina telah membuat mereka terhindar dari kanker. Belakangan ini, bukti baru telah ditemukan bahwa minum teh secara rutin bisa menurunkan kadar kolesterol darah, dan menyeimbangkan kadar tersebut.

Secara ringkas, dapat disebutkan bahwa para ahli mengakui bahwa teh hijau dapat menurunkan risiko terhadap:

Kanker
Nyeri rematik dan sendi
Gangguan kardiovaskulas
Infeksi
Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh
Mengapa teh hijau sangat istimewa?

Teh hijau menjadi sangat berkhasiat karena mengandung Catechin polyphenol; sejenis antioksidan yang sangat kuat, sehingga bisa menekan pertumbuhan sel kanker, tanpa merusak jaringan yang sehat. Unsur polyphenol yang sama juga diketahui efektif menurnkan kadar LDL dan memperbaiki sifat pembekuan darah yang tidak normal.

Sebenarnya polyphenol yang sama dalam teh juga terkandung dalam anggur merah yang selalu diminum oleh orang Prancis setelah makan. Jenis unsur kimia inilah yang melindungi jantung orang Prancis, sekalipun mereka selalu mengonsumsi makanan berkadar lemak tinggi.

Dibandingkan dengan jenis teh lain, seperti; teh hitam dan oolong, maka kandungan polyphenol pada teh hijau jauh lebih tinggi. Sekalipun berasal dari pohon yang sama, tahapan oksidasi saat membuat teh hijau, menyebabkan polyphenol terbentuk.

Sedangkan kedua jenis teh yang lain, dibuat dengan metode fermentasi yang mengubah kandungan teh menjadi unsur lain, yang juga efektif untuk mengatasi keluhan kesehatan yang lain.

Beberapa saat lalu, diketahui bahwa teh hijau sangat baik dikonsumsi oleh para pelaku diet, selain dapat mencegah pembentukan lubang pada gigi, dan memperbaiki kondisi kesehatan setelah keracunan makanan.

Minim dampak kesehatan

Hingga saat ini, satu-satunya dampak negatif mengonsumsi teh hijau adalah insomnia. Hal ini disebabkan karena teh hijau mengandung kafein. Namun, kandungan kafein pada teh hijau jauh lebih rendah dibandingkan kandungan kafein pada kopi.

Para ahli telah membandingkan bahwa hanya terdapat 30 - 60 mg kafein dalam 4 gram teh hijau, dan lebih dari 100 mg kafein dalam 4 gram kopi.

Cermat menyiapkan teh hijau

Proses menyeduh teh hijau yang baik, cenderung repot. Jika tidak dilakukan secara hati-hati maka polyphenol yang sangat berguna bagi kesehatan itu, justru akan merusak rasa teh. Cobalah langkah yang disarankan para ahli nutrisi ini.

Ambil 1 kantong teh atau 2 - 4 gram teh (untuk menyiapkan 1 cangkir)
Isi teko dengan air mentah, dan panaskan hingga mendidih
Biarkan air sekitar 3 menit
Tuangkan air yang telah menghangat itu ke dalam gelas yang telah diberi teh (jika menggunakan kantong teh, keluarkan teh dari kantongnya)
Dinginkan hingga 3 menit, sebelum diminum.


Sumber :
http://www.conectique.com/tips_solution/diet_nutrition/nutrition/article.php?article_id=3207&_page=1

Sumber Gambar :
http://farm4.static.flickr.com/3253/2487316489_6bcb42057b.jpg

LEBIH JAUH TENTANG TEH



Tanaman teh

Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.
Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.
Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.

Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia[1]. Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor lima di dunia.

Pengolahan teh dan pengelompokan

Teh dikelompokan berdasarkan cara pengolahan. Daun teh Camellia sinensis segera layu dan mengalami oksidasi kalau tidak segera dikeringkan setelah dipetik. Proses pengeringan membuat daun menjadi berwarna gelap, karena terjadi pemecahan klorofil dan terlepasnya unsur tanin. Proses selanjutnya berupa pemanasan basah dengan uap panas agar kandungan air pada daun menguap dan proses oksidasi bisa dihentikan pada tahap yang sudah ditentukan.

Pengolahan daun teh sering disebut sebagai "fermentasi" walaupun sebenarnya penggunaan istilah ini tidak tepat. Pemrosesan teh tidak menggunakan ragi dan tidak ada etanol yang dihasilkan seperti layaknya proses fermentasi yang sebenarnya. Pengolahan teh yang tidak benar memang bisa menyebabkan teh ditumbuhi jamur yang mengakibatkan terjadinya proses fermentasi. Teh yang sudah mengalami fermentasi dengan jamur harus dibuang, karena mengandung unsur racun dan unsur bersifat karsinogenik.

Pengelompokan teh berdasarkan tingkat oksidasi:

Teh putih
Teh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil. Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh jenis lain sehingga harga menjadi lebih mahal. Teh putih kurang terkenal di luar Tiongkok, walaupun secara perlahan-lahan teh putih dalam kemasan teh celup juga mulai populer.

Teh hijau
Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas). Teh yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut gun powder).

Oolong
Proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam yang biasanya memakan waktu 2-3 hari.

Teh hitam atau teh merah
Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Teh hitam merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan (India, Sri Langka, Bangladesh) dan sebagian besar negara-negara di Afrika seperti: Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi dan Zimbabwe. Terjemahan harafiah dari aksara hanzi untuk teh bahasa Tionghoa (红茶) atau (紅茶) dalam bahasa Jepang adalah "teh merah" karena air teh sebenarnya berwarna merah. Orang Barat menyebutnya sebagai "teh hitam" karena daun teh berwarna hitam. Di Afrika Selatan, "teh merah" adalah sebutan untuk teh rooibos yang termasuk golongan teh herbal. Teh hitam masih dibagi menjadi 2 jenis: Ortodoks (teh diolah dengan metode pengolahan tradisional) atau CTC (metode produksi teh Crush, Tear, Curl yang berkembang sejak tahun 1932). Teh hitam yang belum diramu (unblended) dikelompokkan berdasarkan asal perkebunan, tahun produksi, dan periode pemetikan (awal musim semi, pemetikan kedua, atau musim gugur). Teh jenis Ortodoks dan CTS masih dibagi-bagi lagi menurut kualitas daun pasca produksi sesuai standar Orange Pekoe.

Pu-erh (Póu léi dalam bahasa Kantonis)
Teh pu-erh terdiri dari dua jenis: "mentah" dan "matang." Teh pu-erh yang masih "mentah" bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau disimpan beberapa waktu hingga "matang". Selama penyimpanan, teh pu-erh mengalami oksidasi mikrobiologi tahap kedua. Teh pu-erh "matang" dibuat dari daun teh yang mengalami oksidasi secara artifisial supaya menyerupai rasa teh pu-erh "mentah" yang telah lama disimpan dan mengalami proses penuaan alami. Teh pu-erh "matang" dibuat dengan mengontrol kelembaban dan temperatur daun teh mirip dengan proses pengomposan. Teh pu-erh biasanya dijual dalam bentuk padat setelah dipres menjadi seperti batu bata, piring kecil atau mangkuk. Teh pu-erh dipres agar proses oksidasi tahap kedua bisa berjalan, karena teh pu-erh yang tidak dipres tidak akan mengalami proses pematangan. Semakin lama disimpan, aroma teh pu-erh menjadi semakin enak. Teh pu-erh yang masih "mentah" kadang-kadang disimpan sampai 30 tahun bahkan 50 tahun supaya matang. Pakar bidang teh dan penggemar teh belum menemui kesepakatan soal lama penyimpanan yang dianggap optimal. Penyimpanan selama 10 hingga 15 tahun sering dianggap cukup, walaupun teh pu-erh bisa saja diminum setelah disimpan kurang dari setahun. Minuman teh pu-erh dibuat dengan merebus daun teh pu-erh di dalam air mendidih seringkali hingga lima menit. Orang Tibet mempunyai kebiasaan minum teh pu-erh yang dicampur dengan mentega dari lemak yak, gula dan garam.

Teh Kuning
Sebutan untuk teh berkualitas tinggi yang disajikan di istana kaisar atau teh yang berasal dari daun teh yang diolah seperti teh hijau tapi dengan proses pengeringan yang lebih lambat.

Kukicha
Teh kualitas rendah dari campuran tangkai daun dan daun teh yang sudah tua hasil pemetikan kedua, dan digongseng di atas wajan.

Genmaicha
Teh hijau bercampur berondong dari beras yang belum disosoh, beraroma harum dan sangat populer di Jepang.

Teh bunga
Teh hijau atau teh hitam yang diproses atau dicampur dengan bunga. Teh bunga yang paling populer adalah teh melati (H eung Pín dalam bahasa Kantonis, Hua Chá dalam bahasa Tionghoa) yang merupakan campuran teh hijau atau teh oolong yang dicampur bunga melati. Bunga-bunga lain yang sering dijadikan campuran teh adalah mawar, seroja, leci dan seruni.

Teh Da Hong Pao, sejenis teh Oolong

Teh putih Bai Hao Yinzhen

Teh Pu-erh tuo cha yang belum matang, setelah dipres

Teh Huoshan Huangya, jenis teh kuning

Teh juga sering dikaitkan dengan kegunaannya untuk kesehatan. Teh hijau dan teh pu-erh sering digunakan untuk diet. Orang juga sering menghubung-hubungkan teh dengan keseimbangan yin yang. Teh hijau cenderung yin, teh hitam cenderung yang, sedangkan teh oolong dianggap seimbang. Teh pu-erh yang berwarna coklat dianggap mengandung energi yang dan sering dicampur bunga seruni yang memiliki energi yin agar seimbang.

Ramuan teh

Sebagian besar merek teh yang dijual di pasaran merupakan hasil ramuan ahli teh yang membuat blend yang unik untuk merek tersebut dari berbagai daun teh yang berbeda. Rasa enak dari teh berkualitas tinggi dan berharga mahal biasanya bisa menutupi rasa teh yang berkualitas rendah, sehingga kualitas teh bisa meningkat dan dapat dijual dengan harga yang lebih pantas. Teh hasil ramuan juga menjaga agar rasa teh yang dimiliki merek tertentu tetap stabil sepanjang masa.

Teh melati dibuat dengan mencampur kuncup melati yang siap mekar. Sebelum dicampur dengan kuncup melati, daun teh mengalami proses pelembaban agar harum melati dapat menempel pada daun teh.

Komposisi

Teh mengandung sejenis antioksidan yang bernama katekin. Pada daun teh segar, kadar katekin bisa mencapai 30% dari berat kering. Teh hijau dan teh putih mengandung katekin yang tinggi, sedangkan teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena katekin hilang dalam proses oksidasi. Teh juga mengandung kafein (sekitar 3% dari berat kering atau sekitar 40 mg per cangkir), teofilin dan teobromin dalam jumlah sedikit.

Teh dalam berbagai bahasa

Aksara hanzi untuk teh adalah 茶, tapi diucapkan berbeda-beda dalam berbagai dialek bahasa Tionghoa. Penutur bahasa Hokkien asal Xiamen menyebutnya sebagai te, sedangkan penutur bahasa Kantonis di Guangzhou dan Hong Kong menyebutnya sebagai cha. Penutur dialek Wu di Shanghai dan sekitarnya menyebutnya sebagai zoo.

Bahasa yang menyebut "teh" mengikuti sebutan te menurut bahasa Hokkien: bahasa Afrikaans (tee), bahasa Armenia, bahasa Katalan (te), bahasa Denmark (te), bahasa Belanda (thee), bahasa Inggris (tea), bahasa Esperanto (teo), bahasa Estonia (tee), bahasa Faroe (te), bahasa Finlandia (tee), bahasa Perancis (thé), bahasa Frisia (tee), bahasa Galicia (té), bahasa Jerman (Tee), bahasa Ibrani (תה, /te/ or /tei/), bahasa Hongaria (tea), bahasa Islandia (te), bahasa Irlandia (tae), bahasa Italia (tè), bahasa Latin (thea), bahasa Latvia (tēja), bahasa Melayu (dan bahasa Indonesia) (teh), bahasa Norwegia (te), bahasa Polandia (herbata dari bahasa Latin herba thea), bahasa Gaelik-Skotlandia (tì, teatha), bahasa Sinhala, bahasa Spanyol (té), bahasa Swedia (te), bahasa Tamil (thè), bahasa Wales (te), and bahasa Yiddish (טיי, /tei/).
Bahasa yang menyebut "teh" mengikuti sebutan cha atau chai: bahasa Albania (çaj), bahasa Arab (شَاي), bahasa Bengali (চা), bahasa Bosnia (čaj), bahasa Bulgaria (чай), bahasa Kapampangan (cha), bahasa Cebuano (tsa), bahasa Kroasia (čaj), Bahasa Ceko (čaj), bahasa Yunani (τσάι), bahasa Hindi (चाय), bahasa Inggris Britania (char, chai)*, bahasa Jepang (茶, ちゃ, cha), bahasa Korea (차), bahasa Makedonia (čaj), bahasa Malayalam, bahasa Nepal (chai), bahasa Persia (چاى), bahasa Punjabi (ਚਾਹ), bahasa Portugis (chá), bahasa Rumania (ceai), bahasa Rusia, (чай, chai), bahasa Serbia (чај), bahasa Slowakia (čaj), bahasa Slovenia (čaj), bahasa Swahili (chai), bahasa Tagalog (tsaa), bahasa Thai (ชา), bahasa Tibet (ja), bahasa Turki (çay), Bahasa Ukraina (чай), bahasa Urdu (چاى) dan bahasa Vietnam (trà atau chè).
* Sudah jarang dituturkan.

Kemasan

Teh celup
Teh dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas. Teh celup sangat populer karena praktis untuk membuat teh, tapi pencinta teh kelas berat biasanya tidak menyukai rasa teh celup. Sari Wangi adalah perintis teh celup merek lokal di Indonesia.

Teh seduh (daun teh)
Teh dikemas dalam kaleng atau dibungkus dengan pembungkus dari plastik atau kertas. Takaran teh dapat diatur sesuai dengan selera dan sering dianggap tidak praktis. Saringan teh dipakai agar teh yang mengambang tidak ikut terminum. Selain itu, teh juga bisa dimasukkan dalam kantong teh sebelum diseduh. Mangkuk teh bertutup asal Tiongkok yang disebut gaiwan dapat digunakan untuk menyaring daun teh sewaktu menuang teh ke mangkuk teh yang lain.

Teh yang dipres
Teh dipres agar padat untuk keperluan penyimpanan dan pematangan. Teh pu erh dijual dalam bentuk padat dan diambil sedikit demi sedikit sewaktu mau diminum. Teh yang sudah dipres mempunyai masa simpan yang lebih lama dibandingkan daun teh biasa.

Teh stik
Teh dikemas di dalam stik dari lembaran aluminium tipis yang mempunyai lubang-lubang kecil yang berfungsi sebagai saringan teh.

Teh instan
Teh berbentuk bubuk yang tinggal dilarutkan dalam air panas atau air dingin. Pertama kali diciptakan pada tahun 1930-an tapi tidak diproduksi hingga akhir tahun 1950-an. Teh instan ada yang mempunyai rasa vanila, madu, buah-buahan atau dicampur susu bubuk.

Referensi

> Minum Teh Juga Memiliki Manfaat Kesehatan. Diakses pada 29 November 2008
> 4. Sugar and beverages. FAO. Diakses pada 29 November 2008 Kutipan: Major producers are: India, which accounts for about 29 percent of global production; China, 23 percent; Sri Lanka, 9 percent; Kenya, 8 percent; and Indonesia, 6 percent.
> Graham H. N.; Green tea composition, consumption, and polyphenol chemistry; Preventive Medicine 21(3):334-50 (1992)

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Teh

Sumber Gambar :
http://iml.jou.ufl.edu/projects/Fall05/hanna/flowcharthome.gif